Saham adalah aset investasi pilihan banyak orang. Mulai dari kalangan atas, hingga anak muda sekalipun. Tentunya saham menawarkan keuntungan yang legit, makanya banyak yang tertarik untuk memulainya. Investasi saham tak boleh asal, Anda perlu tahu bagaimana proses pembelian saham yang benar.
Secara harfiah, pengertian investasi saham adalah menanamkan modal dengan cara menyertakan sejumlah uang oleh seseorang atau badan usaha yang mana melalui penanaman modal tersebut mereka memiliki klasim atas aset dan penghasilan perusahaan serta memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Seseorang atau badan usaha yang menanamkan modalnya ke suatu perusahaan dapat adalah investor. Keuntungan investor adalah laba atas modal awal, serta peningkatan ekonomi bisnis tersebut. Artinya, kinerja perusahaan akan menentukan keuntungan dan kerugian investor.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa investasi saham tergolong high risk. Keuntungannya memang legit, namun tidak ada kepastian yang bertahan lama. Harga saham dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga keuntungan investor tidak dapat dipastikan setiap tahunnya.
Dewasa ini, investasi saham tidak cuma diartikan sebagai menanamkan modal kepada perusahaan, ada pula yang namanya trading saham. Trading adalah kegiatan jual beli saham dalam jangka waktu pendek.
Karena sama-sama membahas jual beli saham, keduanya sering disamakan padahal jelas berbeda. Perbedaan ini dapat terlihat dari jangka waktu, tujuan dan keuntungannya. Trading saham memiliki waktu yang lebih pendek, keuntungannya sebatas hasil jual beli saja.
Sedangkan investasi saham memiliki jangka waktu yang cenderung panjang, keuntungan dapat berupa dividen, bonus dan pembagian saham. Kira-kira, demikianlah pengantar singkat tentang investasi saham yang harus Anda ketahui. Sekarang, mari cari tau bagaimana proses pembelian saham yang benar.
Catat! Ini Proses Pembelian Saham yang Benar
Saham adalah aset investasi yang tergolong high risk, atau beresiko tinggi. Dalam prakteknya, tidak ada aturan khusus tentang investasi ini, siapa saja bisa melakukannya asalkan memiliki kartu tanda penduduk dan sejumlah modal.
Meski tidak ada aturan khusus, bukan berarti pembelian saham boleh asal-asalan. Kelemahan investasi ini adalah resikonya yang tinggi. Anda bisa mendapat kerugian besar dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, pastikan Anda sudah tahu dan paham betul bagaimana cara kerja investasi ini guna menghindari kerugian. Pertama sekali, mari mulai dengan proses pembelian saham yang benar terlebih dahulu.
Mengapa ini penting? Saat memasuki pasar saham, ada banyak sekali pilihan yang bisa Anda beli. Namun, tidak semua pilihan tersebut membuat Anda untung. Membaca potensi saham sangat diperlukan supaya Anda tidak salah pilih.
Bersama ini, kami bermaksud memberikan panduan bagaimana cara membeli saham atau cara bermain saham yang benar. Simak baik-baik, ya!
1. Tentukan Perusahaan Sekuritas
Sebelum membeli saham, yang perlu Anda lakukan adalah menentukan perusahaan sekuritas. Apa itu perusahaan sekuritas? Ini adalah tempat untuk transaksi saham, yaitu perusahaan yang menjadi perantara proses jual beli, dan membantu Anda membuka rekening di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menentukan perusahaan sekuritas juga tidak boleh asal, pastikan memiliki legalitas yang jelas untuk menghindari kejahatan penipuan.
2. Buka Rekening Dana Nasabah
Setelah memutuskan perusahaan sekuritas yang tepat, langkah selanjutnya adalah membuka rekening dana nasabah atau RDN. RDN adalah rekening yang digunakan investor untuk melakukan proses pembelian saham di pasar modal.
Tahapan membuka RDN tidaklah sulit. Anda perlu menyiapkan dokumen-dokumennya terlebih dahulu, seperti identitas diri berupa KTP dan NPWP untuk WNI. Sedangkan WNA dapat menggunakan Kitas dan pasport sebagai identitas diri. Selain itu, siapkan pula buku tabungan yang Anda miliki dan dua lembar materai.
Kami sarankan, Anda memilih bank sekuritas yang sudah mengantongi izin atau pengawasan dari OJK untuk menghindari hal-hal beresiko kedepannya. Isi formulir sesuai kebutuhan, dan setorkan deposito awal pada RDN tersebut.
3. Pilih Saham
Selesai dengan membuat RDN, Anda bisa melanjutkan proses pembelian saham yang benar, yakni memilih aset yang hendak dibeli. Memilih saham tentu tidak boleh sembarangan. Sebelumnya Anda sudah menentukan perusahaan sekuritas, maka gunakan aplikasi milik perusahaan tersebut untuk membantu dalam memilih saham.
Sebelum menyelesaikan transaksi, pastikan Anda membaca dengan teliti laporan keuangan dan kinerja perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Ingatlah bahwa keuntungan investor tergantung dari kinerja perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang baik adalah pilihan ideal untuk berinvestasi.
4. Pantau Pergerakan Pasar
Setelah menyelesaikan transaksi, bukan berarti pekerjaan Anda selesai. Langkah selanjutnya adalah memantau bagaimana pergerakan pasar. Ada banyak sekali media untuk melakukan pekerjaan ini.
Anda bisa memanfaatkan situs berita atau media sosial untuk memantau bagaimana pergerakan saham yang Anda investasikan.
Jadi, itulah proses pembelian saham yang benar atau cara cek saham syariah. Jangan sampai salah urutannya, ya! Selanjutnya, ada sejumlah informasi penting yang perlu Anda ketahui tentang modal. Berikut ulasan lengkapnya.
Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Modal Investasi Saham
Investasi saham dapat dilakukan oleh siapa saja, dengan syarat memiliki kartu tanda penduduk dan sejumlah modal. Terkait modal, ada banyak sekali pertanyaan yang muncul.
Misalkan, berapa modal minimum untuk investasi saham? Maka perlu Anda ketahui bahwa modal membeli saham tergantung dari tiga faktor, yaitu harga saham, fee transaksi sekuritas dan jumlah sahamnya.
Saat ini, minimun modal untuk membeli saham yang diizinkan oleh BEI adalah 100 ribu. Mari kita ilustrasikan begini, A adalah investor pemula yang membeli 2 lot saham dari perusahaan XYZ.
Pada kurun waktu tersebut, harga sahamnya adalah 1000 per lembar, dan perusahaan sekuritas menetapkan biaya transaksi sebesar 0,3%. Karena membeli 2 lot saham, maka berapa jumlah modal yang harus investor A bayar?
1 lot sama dengan 100 lembar saham, harga setiap lembarnya adalah 1000. Karena membeli 2 lot, maka perhitungannya adalah 200 lembar kali 1000, sama dengan 200.000. Perusahaan sekuritas menetapkan biaya transaksi sebesar 0,3%, maka 200.000 kali 0,3%, hasilnya adalah 200.600, inilah jumlah modal investor A untuk membeli 2 lot saham pada perusahaan XYZ.
Kira-kira, demikianlah ilustrasi untuk menjelaskan jumlah modal investasi saham. Harga per lembar saham tentu berbeda-beda. Banyak faktor yang menentukan harga saham, misalkan kondisi fundamental ekonomi makro, kebijakan pemerintah dan fluktuasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi harga saham, oleh karena itu investor harus memiliki kemampuan melakukan analisa, kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan pembelian, dan kapan harus menjual aset untuk menghindari kerugian.
Banyak media yang bisa Anda gunakan untuk melakukan analisa ini. Perusahaan sekuritas pun sudah menyediakan informasi terkait analisa prospek saham secara cuma-cuma. Anda bisa memanfaatkan informasi tersebut.
Demikianlah informasi yang dapat articlevoid bagikan terkait proses pembelian saham yang benar. Ketahuilah, investasi ini bisa memberikan Anda keuntungan berjumlah besar, namun juga beresiko mengalami kerugian yang tak kalah besarnya.