Teknologi akan semakin berkembang, begitu pun kecerdasan buatan. Pasalnya, kecerdasan buatan bisa mempermudah segala hal tak terkecuali dalam dunia bisnis. Lalu, bagaimana metode peramalan kecerdasan buatan untuk memajukan bisnis?
Metode Peramalan Kecerdasan Buatan untuk Kemajuan Bisnis
Perlu adanya peramalan atau prediksi akan kecerdasan buatan untuk dunia bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peranan kecerdasan buatan untuk kemajuan dan analisis artificial intelligence dalam bisnis.
Berikut cara memprediksi kecerdasan buatan untuk kemajuan bisnis.
1. Otomatisasi untuk Interaksi Pelanggan
Lancarnya interaksi dengan pelanggan adalah salah satu kunci kemajuan bisnis. Pasalnya, dengan adanya interaksi tersebut, pebisnis mampu mengetahui keluhan, pertanyaan, masukan atas produk atau jasa yang perusahaan produksi. Sehingga, nantinya bisa mengambil strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dalam melayani pelanggan.
Saat ini, otomatisasi AI atau kecerdasan buatan dalam bidang ini sudah berjalan. Contoh penerapan artificial intelligence ini adalah, pelanggan bisa melakukan interaksi melalui media sosial, gmail, dan aplikasi pesan online lainnya.
Perkembangan AI terus berlanjut dengan munculnya chatbot. Sayangnya belum semua perusahaan atau pelaku bisnis menggunakan chatbot.
Namun, kecerdasan buatan berupa chatbot ini pastinya akan terus berkembang, dan banyak pelaku bisnis yang menggunakannya. Hasilnya, chatbot nantinya bisa menggantikan peranan call center atau customer service. Sebab, chatbot bisa melayani pelanggan 24/7 tanpa lelah.
Lalu, bagaimana peranan call center atau customer service pada dunia bisnis nantinya? Tentu saja call center atau customer service tidak akan kehilangan perannya. Namun, call center maupun customer service hanya akan mengatasi masalah yang perlu campur tangan manusia saja.
2. Mengelola Data Lebih Maksimal
Dalam dunia bisnis, AI memiliki banyak peranan. Salah satunya yaitu AI mampu mengetahui dan mengelola data mengenai kebiasaan pelanggan, keinginan pelanggan dan tren pasar saat ini. Jadi, perusahaan mampu menentukan strategi yang tepat.
Dengan pengolahan data yang maksimal, AI bisa terus belajar tentang data yang telah diperolehnya tersebut. Tentu saja ke depannya, AI bisa membuat perusahaan lebih untung lagi karena penentuan dan pelaksanaan strategi yang tepat dan maksimal untuk bisnisnya.
3. Memprediksi Tren yang Up to Date
Kemunculan AI dalam dunia bisnis mampu memprediksi tren terkini dan yang sedang pelanggan gandrungi. Sebab, AI bekerja dengan memperhatikan perilaku pelanggan, social listening dan tren masa lalu.
Berdasarkan pengalaman tersebut, untuk masa depan dunia bisnis, khususnya dalam bisnis retail, AI mampu memprediksi jumlah produk yang bisa terjual. Lalu, nantinya, kira-kira 10 tahun mendatang, AI mampu melalukan menghitung stok yang perlu perusahaan produksi untuk rentan waktu tertentu.
4. Menganalisis Perilaku Konsumen
Tak sampai itu, dalam dunia bisnis, khususnya ritel dan ecommerce, kecerdasan buatan bisa perusahaan gunakan untuk menganalisis perilaku konsumen. Dampaknya, untuk masa depan, kecerdasan buatan mampu memprediksi kebutuhan si konsumen.
Bagaimana cara kecerdasan buatan bisa menganalisis perilaku konsumen? Saat ini, hampir semua serba digital. Tentu itu memudahkan konsumen untuk mencari apapun yang mereka butuhkan melalui internet, seperti mesin pencarian atau bahkan media sosial.
Nah, dengan pencarian barang atau produk melalui internet tersebut, perusahaan atau ecommerce mampu mengakses data tersebut dengan mudah. Kemudian, data tersebut akan dikelola dengan maksimal dan efisien.
Untuk itu, jangan heran jika Anda sedang membuka situs sebuah webiste akan ada iklan yang memunculkan situs ecommerce. Isinya tentu saja tentang rekomendasi produk yang Anda cari.
Lebih lanjut, kecerdasan buatan yang mampu menganalisis kebutuhan konsumen, tentu sangat menguntungkan perusahaan atau ecommerce tersebut. Pasalnya, persusahaan bisa memangkas biaya untuk analisis perilaku konsumen yang biasanya cukup besar untuk keperluan promosi.
5. Pembayaran Melalui Digital Payment
Kemunculan kecerdasan buatan juga akan memengaruhi proses transaksi pada bisnis, khususnya bisnis penjualan. Di mana banyak pelaku bisnis atau wirausaha yang menyediakan digital payment untuk pembayarannya.
Salah satu bisnis yang sudah menggunakan digital payment adalah ecommerce dan marketplace. Bahkan, ecommerce tersebut sudah memiliki platform digital sendiri untuk alat transaksinya.
Dengan adanya digital payment, konsumen akan lebih memilih belanja melalui ecommerce. Soalnya, proses transaksi lebih mudah. Di mana konsumen hanya perlu melakukan transaksi pembayaran melalui smartphone.
Adanya perubahan metode pembayaran ini, tentu saja membuat perusahaan ritel sudah mulai merambah dunia ecommerce. Lalu, nantinya, bisa saja semua pelaku bisnis atau wirausaha akan juga terjun ke bisnis tersebut.
Di samping itu, jika wirausaha tidak terjun ke bisnis ecommerce, pembayarannya pun nantinya tetap non tunai. Pembayarannya sendiri akan menggunakan scan barcode atau QRIS.
Adanya perubahan pembayaran atau transaksi pun ada alasannya. Alasan pertama yaitu transaksi menggunakan pembayaran digital lebih mudah. Selain itu, berkat adanya kecerdasan buatan, pembayaran non tunai lebih aman.
Hal ini tentu karena semua pembayaran dengan cara digital, seperti menggunakan e-wallet bisa menggunakan biometrik. Seperti yang Anda ketahui, biometrik adalah salah satu produk dari kecerdasan buatan.
Hanya dengan sidik jari atau pengenalan wajah, autentikasi untuk pembayaran bisa Anda lakukan. Sesudah itu, penggunaan biometrik membuat akun e-wallet atau m-banking sebagai media pembayaran digital tidak mudah dibobol atau retas.
Ketika smartphone Anda dicuri, maka pencuri tidak bisa membuka platform digital tersebut. Pasalnya, melalui biometrik, sidik jari atau pengenalan wajah si pencuri tidak akan teridentifikasi.
6. Membantu HR Melakukan Skrining Calon Pegawai
Dalam dunia bisnis, kecerdasan buatan atau AI tidak hanya digunakan untuk meningkatkan penjualan saja. Namun, kecerdasan buatan juga memiliki peranan yang penting dalam perekrutan calon pegawai bagi perusahaan.
Peranan kecerdasan ini tentu saja bisa meringankan pekerjaan HR dalam menyeleksi calon pegawai baru. Mungkin saja, setelah beberapa tahun ke depan, justru kecerdasan buatanlah yang akan mengambil alih dalam hal perekrutan calon pegawai.
Apa yang menyebabkan kemungkinan kecerdasan buatan mengambil alih perekrutan? Penyebabnya adalah semakin banyak pelamar, kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk memeriksa resume dan beberapa syarat tentang lowongan pekerjaan.
Apalagi, dengan kemampuannya, kecerdasan buatan mampu merekomendasikan kandidat terbaik berdasarkan data yang tersedia, seperti resume. Meskipun demikian, dengan hasil tersebut, kecerdasan buatan hanya melakukan penyaringan terhadap kebutuhan yang dibutuhkan dalam perusahaan.
Penyaringan pegawai tersebut tentu bisa menghemat waktu pihak HR sendiri. Efeknya, proses rekrutmen lebih singkat. Lebih lanjut, proses yang singkat tentu tidak akan mengecewakan para kandidiat dalam menunggu pengumuman.
Semua kandidat pasti akan memiliki pengalaman rekrutmen yang positif. Pengalaman yang positif inilah yang nantinya bisa meningkatkan branding dari perusahaan. Perusahaan pun akan memiliki reputasi yang baik.
Adanya ketepatan dalam pemilihan kandidat, tentu hal tersebut memiliki efek yang baik mengenai biaya. Perusaahan mampu mengurangi biaya yang disebabkan adanya salah pemilihan pegawai.
Terakhir, tidak adanya eror dalam proses pemilihan pegawai tentu bisa meningkatkan kinerja atau produktivitas. Sebab, pegawai bisa bekerja sesuai dengan job desk.
Itulah penjelasan Article Void tentang beberapa metode peramalan kecerdasan buatan untuk kemajuan dunia bisnis. Semoga informasi di atas mampu menginspirasi para pebisnis atau pelaku usaha untuk menerapkan kecerdasan buatan untuk menunjang bisnis yang lebih baik.