Seharusnya, kita sudah tidak asing lagi dengan motor listrik. Pasalnya, motor listrik terdapat pada perangkat elektronik atau peralatan rumah tangga yang ada di rumah loh, seperti kipas angin, mesin cuci, hingga sekarang ini ada di kendaraan listrik. Namun, apakah Anda tahu apa itu motor listrik, dan jenis-jenis motor listrik maupun harga motor listrik?
Jenis-jenis Motor Listrik
Tanpa kita sadari, motor listrik sangat membantu pekerjaan loh, baik pekerjaan rumah tangga hingga pekerjaan di bidang industri. Hal ini karena motor listrik adalah alat yang bisa mengubah energi listrik ke energi gerak.
Umumnya, motor listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu motor listrik AC, dan motor listrik DC. Setiap jenisnya terbagi menjadi beberapa jenis juga. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak saja informasi tentang jenis motor listrik di bawah ini.
1. Motor Listrik AC
Pertama, ada motor listrik AC. Jenis motor listrik yang satu ini merupakan motor listrik yang menggunakan tegangan arus bolak-balik atau tegangan AC (Alternating Current). Motor listrik AC ini memiliki dua komponen utama.
Dua komponen tersebuta adalah stator dan rotor. Stator adalah komponen yang tidak bergerak atau statis. Sedangkan rotor adalah komponen yang bergerak.
Biasanya, motor listrik AC ini membutuhkan penggerak frekuensi variabel yang berguna untuk mengendalikan kecepatan serta menurunkan konsumsi daya dari motor listrik tersebut.
Ada dua macam motor listrik yang termasuk dalam kategori motor listrik AC. Kedua motor listrik tersebut yaitu motor sinkron, dan motor induksi.
2. Motor Sinkron
Apakah Anda sudah tahu apa itu motor sinkron? Pengertian dari motor sinkron adalah motor listrik AC yang mampu bekerja atau beroperasi pada kecepatan yang stabil atau tetap dan pada frekuensi tertentu.
Kemudian, jenis motor listrik AC membutuhkan arus DC atau searah untuk menghidupkan motor listrik AC. Lalu, perlu Anda ketahui motor listrik ini bisa Anda gunakan untuk penggunaan awal dengan beban yang rendah, sebab torque awal yang dimiliki rendah juga.
Anda bisa menggunakan motor listrik AC ini untuk kompresor udara, perubahan frekuensi, dan generator motor.
Selain itu, karena motor listrik satu ini bisa memperbaiki sistem, tak jarang pula motor listrik AC diaplikasikan pada sistem yang menggunakan cukup banyak listrik.
3. Motor Induksi
Berikutnya, ada motor induksi yang juga bagian atau termasuk dalam motor listrik AC. Di mana motor induksi bekerja berdasarkan induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Jika Anda bandingkan dengan motor sinkron, motor induksi ini lebih terkenal. Lebih terkenal karena jenis motor yang ini desainnya lebih sederhana, lebih murah, dan mudah Anda sambungkan ke sumber daya listrik AC.
Berbeda dengan motor sinkron, motor induksi terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, ada motor induksi satu fasa. Kedua, ada motor induksi tiga fasa.
Perbedaannya yaitu motor induksi satu fasa hanya ada satu gulungan stator saja, dan satu rotor kandang tupai. Untuk mengoperasikannya, motor induksi jenis ini hanya menggunakan daya satu fasa saja, tetapi perlu adanya sebuah alat agar motor listriknya bisa hidup.
Tipe motor listrik induksi satu fasa ini sering Anda jumpai di rumah loh. Hal ini karena motor listrik induksi satu fasa banyak diaplikasikan ke peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, serta mesin cuci dengan penggunaan hingga 3-4 Hp.
Next, untuk motor induksi tiga fasa medan magnetnya yang berputar bersumber dari supply listrik tiga fasa yang lebih seimbang. Sehingga, jangan heran jika motor listrik induksi tiga fasa ini memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada motor induksi satu fasa.
Untuk tipe motor induksi yang satu ini, biasanya bisa Anda temukan untuk keperluan industri, seperti pompa, kompresor, hingga jaringan listrik. Ya jelas saja, pekerjaan di bidang industri membutuhkan motor listrik dengan daya yang lebih tinggi.
4. Motor Listrik DC
Jenis motor listrik yang kedua adalah motor listrik DC. Tebanding terbalik dengan motor listrik AC, motor listrik DC menggunakan arus listrik searah agar motor listrik tersebut bisa beroperasi dengan baik untuk itu Andaperlu mengetahui instalasi motor listrik.
Di dalam motor listriknya terdapat kumparan, yang mana nantinya bisa menghasilkan energi berbentuk putaran. Jumlah putaran yang dihasilkan dihitung dalam satu menit atau per menit. Istilah lainnya adalah Rpm atau Revolutions per minute.
Dalam pengaplikasiannya, motor listrik DC ini bisa Anda gunakan untuk benda yang membutuhkan kecepatan, dengan beban kerja yang berragam dan tidak tetap atau berubah-ubah. Salah satu benda atau perangkat elektronik yang biasa menggunakan motor listrik DC adalah motor traksi pada kendaraan listrik.
Berdasarkan sumber dayanya, motor listrik DC ini terbagi menjadi dua macam.
· Motor DC Separately Excited
Yang pertama yaitu motor DC dengan sumber daya terpisah atau separately excited yang mana arus medannya disupply dari sumber yang terpisah. Akibat adanya sumber daya yang terpisah ini, motor DC separately excited ini, harganya lebih mahal.
· Motor DC Self Excited
Kebalikan dari motor DC separatelu excited adalah motor DC self excited. Sesuai dengan namanya, motor DC tipe ini sumber arus medannya dari sumber yang sama dengan kumparan motor listrik itu sendiri. Oleh karena itu, jenis motor DC yang satu ini terkenal dengan nama motor DC daya sendiri.
Nah, jenis motor DC self excited ini masih terbagi lagi menjadi tiga macam motor DC yang didasari oleh konfigurasi supply medan dengan kumparan motor listriknya.
Adapun tiga jenis motor DC tersebut adalah shunt, seri, dan gabungan. Untuk tipe motor DC shunt, gulungan medannya tersambung secara paralel dengan gulungan motor listrik DC yang Anda gunakan. Ini membuat total arus dalam jalur merupakan jumlah total dari arus medan dan dinamo.
Meskipun paralel yang menghasilkan beban yang berbeda, hal tersebut tidak akan memengaruhi kecepatan dari motor shunt. Kecepatannya masih tetap konstan.
Jika motor DC jenis shunt tersambung secara paralel, maka jenis seri, sesuai namanya, gulungan medan dihubungkan dengan kumparan motor listriknya terhubung secara seri ke alat catu daya. Hasilnya, arus medannya sama dengan arus dinamonya.
Karena terhubung secara seri, maka kecepatan motor listrik DC seri ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya beban. Namun, tentu saja motor DC tipe seri ini harus ada bebannya, sehingga bisa mengendalikan kecepatannya. Bila tidak, motor listrik DC seri ini, tidak bisa mengendalikan kecepatan yang tinggi.
Terakhir, ada motor DC self excited berjenis gabungan. Disebut gabungan atau campuran karena motor DC yang satu ini berasal dari gabungan jenis shunt dan seri.
Dari sambungan seri dan paralel ini, torque awal yang dari motor DC tersebut lebih bagus. Bukan hanya itu saja, kecepatan yang dari motor listrik DC gabungan ini lebih stabil.
Nah, demikianlah informasi mengenai jenis-jenis motor listrik. Semoga informasi dari articlevoid bisa menambah wawasan Anda. Selain itu, jika Anda membeli motor listrik, Anda bisa membedakan kedua jenis motor listrik dengan benar.