Artificial Intelligence Lab (Laboratorium Kecerdasan Buatan) adalah laboratorium dengan rancangan teknologi kecerdasan buatan meniru bentuk, sifat juga cara kerja manusia. Teknologi ini berguna untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia.
Sesungguhnya, manusia kini sudah menikmati teknologi Artificial Intelligence (AI) ini dalam kehidupan sehari-hari, tanpa menyadarinya. Contohnya, asisten virtual pada perangkat pintar seperti Siri, Google Now, juga Cortana dan artificial intelligence film.
5 Kecerdasan Dalam Artificial Intelligence Lab
Keberadaan Artificial Intelligence Lab kini tengah booming, terutama di kampus-kampus ternama. Laboratorium ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi berguna dan menguntungkan di era industri 4.0, serta mampu mendongkrak daya saing Indonesia.
Kegiatan di Laboratorium AI kampus biasanya berkisar sebagai tempat praktikum perakitan dan instalasi komputer atau kuliah teori lainnya. Selain itu juga merupakan tempat penelitian mahasiswa tingkat akhir mata kuliah Sistem Digital atau Fisika Dasar.
Sedangkan Artificial Intelligence Lab di perusahaan, lembaga independen atau badan negara, umumnya bereksperimen mengenai:
1. Kecerdasan Kognitif yang Berkembang Dalam Artificial Intelligence Lab
Kecerdasan kognitif yang utama yaitu: membaca, belajar, memperhatikan, mengingat, dan penalaran logis.
Pengembangan sains kognitif bertujuan menciptakan model komputer yang memahami proses berpikir manusia serta sebagai control multi-agent dari aspek psikologi manusia.
Definisi multi-agent control atau kontrol dengan agen-ganda adalah sekumpulan agen yang saling berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan lainnya.
Penyatuan AI dan model kognitif bernama Kecerdasan Tiruan Kognitif, atau Cognitive Artificial Intelligence (CAI). Kecerdasan ini membuat mesin mampu menyimpan informasi dari waktu ke waktu, terakumulasi, dan terus berkembang.
Hal-hal baru yang telah ada atau terpelajari tidak lantas menghapus keterampilan yang telah ada sebelumnya. Melainkan, akan semakin memperkaya pengetahuannya.
CAI menjadikan perangkat elektronik cerdas, peka terhadap kondisi sekitarnya, dapat menganalisa informasi yang ada dan mengambil kesimpulan, kemudian mengambil tindakan.
Kemampuan ini harapannya dapat menyerupai intelegensi manusia dan bisa berguna di dunia nyata.
Contohnya, mesin yang mampu mengambil keputusan sendiri dalam keadaan genting dan operator yang bertugas berhalangan (pingsan atau bahkan meninggal).
Contoh lainnya, Pembangkit Listrik Hybrid Nemberala di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Teknologi CAI menganalisa keadaan lingkungan dan generator pembangkit listrik.
Selanjutnya mengatur kapan pembangkit listrik menggunakan sinar matahari, tenaga angin, atau BBM (Bahan Bakar Minyak).
2. Komputasi Multi Pihak
Komputasi merujuk pada daya pemrosesan, penyimpanan, jaringan, memori, dan sumber daya lainnya yang kira-kira perlu agar suatu program berjalan lancar.
Artificial Intelligence Lab mengembangkan Komputasi Multipihak (komputasi yang menjaga privasi). Sehingga, memungkinkan pihak-pihak dalam hubungan bisnis melakukan komputasi.
Mereka dapat berbagi data dan mencapai hasil bersama tanpa membocorkan data pribadi masing-masing pihak.
Penyertaan AI dalam program komputasi multipihak dengan sumber daya berbasis cloud dan lokal menawarkan kemampuan keamanan tingkat lanjut.
Selain itu, fleksibilitas AI membuat performa komputasi multipihak semakin baik dan tingkat efisiensi lebih tinggi.
Dengan demikian, suatu program mampu melayani lebih banyak beban kerja, di berbagai tempat, kapanpun, dan membantu berbagai pihak mencapai lebih banyak lagi.
Contoh alur kerja Komputasi multipihak adalah pabrik (rantai pasokan).
Pemilik pabrik bekerja sama dengan supplier, untuk memasok bahan baku. Pabrik kemudian memprosesnya dan memproduksi barang.
Hasil produksi akan terdistribusi melalui mitra pengiriman ke gudang pusat penyaluran. Terakhir, gudang mengirimkan barang ke gerai retail.
Proses ini membuat berbagai perusahaan (pemasok bahan baku, produsen, firma pengiriman, operator gudang, dan gerai retail) bekerja sama.
Produk pindah tangan beberapa kali selama rantai pasokan, dan banyak pihak akan melacak produk dalam proses tersebut.
AI memudahkan akses informasi Komputasi Multipihak oleh berbagai pihak (independen) yang terlibat. Semua pihak dapat mengakses komputasi umum dan platform penyimpanan data.
Selain itu, AI juga menjaga keamanan data pihak-pihak tersebut, yang tentunya tidak dapat memercayakan keseluruhan data pada pihak lain. Beberapa proses terlindungi, dan tidak dapat pihak lain akses, meski mereka terlibat dalam alur pasokan.
3. Pemrosesan Bahasa Alami
Pemrosesan Bahasa Alami atau Natural Language Processing (NLP) adalah program yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami instruksi yang ada.
Ketika manusia memberikan instruksi, maka program NLP akan mengukur sentimen lalu menentukan bagian dari bahasa manusia yang penting. Untuk selanjutnya memproses interaksi tersebut dan memberikan respon sesuai yang terprogram.
NLP berguna pada berbagai aplikasi seperti Google Translate (terjemahan bahasa). Aplikasi pengolah kata, Microsoft Word dan Grammarly, yang menggunakan program NLP untuk memeriksa keakuratan tata bahasa teks.
Tools berupa Interactive Voice Response (IVR) dan Chatbot yang menanggapi permintaan pengguna tertentu. Aplikasi personal assistant seperti Google Assistant, OK Google, Siri, Cortana, dan Alexa.
Program NLP menggunakan berbagai pendekatan sebagai berikut, agar komputer dapat memahami bahasa manusia:
a. Pendekatan Simbolik
Pendekatan ini menggunakan dasar aturan dan leksikon yang manusia kembangkan. Sistem menerima aturan bicara suatu bahasa dari pakar linguistik, kemudian akan sistem wujudkan dan rekam untuk menjadi acuan.
b. Pendekatan Statistik
Program akan menerima contoh fenomena linguistik yang berulang dan dapat teramati. Kemudian, sistem mengidentifikasi tren pengulangan tersebut menggunakan analisa matematis.
Selanjutnya sistem mengembangkan aturan linguistiknya sendiri untuk menganalisa input bahasa yang terpakai.
c. Pendekatan Koneksi
Pendekatan koneksi menggunakan pendekatan simbolik (aturan umum bahasa), lalu menyesuaikannya dengan input aplikasi spesifik yang berasal dari pendekatan statistik.
Program NLP yang dikembangkan dalam Artificial Intelligence Lab bertujuan agar komputer mencapai pemahaman bahasa semirip mungkin dengan manusia.
Dengan demikian, sistem komputer akan dapat memahami, meringkas, menarik kesimpulan, menghasilkan teks, juga menerjemahkan dalam bahasa manusia yang akurat.
● Visi Mesin
Vision AI merupakan kecerdasan yang menggabungkan computer vision dan machine learning, sehingga mampu membuat sebuah mesin “melihat”. seperti contoh pada artificial intelligence di bidang militer.
Machine learning sendiri merupakan serangkaian teknologi yang memungkinkan komputer untuk menangkap, menganalisa, dan memproses gambar. Untuk selanjutnya menghasilkan keputusan dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Contohnya, ketika sebuah foto diunggah di Facebook, mesin dapat mengenali orang-orang dalam foto, lalu menyarankan untuk memberikan tag pada mereka.
Contoh lain pada industri retail yaitu, pelacakan produk di toko-toko pengecer. Sebelumnya, pelacakan ini dilakukan secara manual, personel diterjunkan berkeliling toko, menghitung, mencatat stok, lalu melaporkannya ke perusahaan.
Sebuah proses panjang yang rentan kesalahan input. Penerapan Vision AI memungkinkan proses ini berlangsung lebih cepat dan akurat.
Kini personel hanya perlu memotret rak produk dengan ponsel pintar, mengunggahnya ke aplikasi, lalu aplikasi akan menganalisanya.
Hasil analisa lebih mudah di crosscheck, dan terhindar dari kesalahan lainnya. Suatu insight yang sangat berguna bagi perusahaan.
● Teknologi Ucapan Cerdas
Ketika manusia mengucapkan instruksi, perangkat lunak melakukan rekognisi suara, lalu membuat serangkaian vibrasi.
Teknologi ucapan ke teks menangkap vibrasi tersebut, lalu menggunakan konverter analog ke digital untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa digital.
Konverter analog mengukur gelombang suara tadi dengan mendetail, menyaringnya, lalu memutuskan suara yang paling relevan.
Selanjutnya mengubahnya ke dalam bentuk transkrip verbatim menggunakan karakter Unicode, yang dapat diedit menjadi teks pada perangkat tertentu. Teks kemudian disajikan kepada pengguna di layar.
Terakhir dari articlevoid, Artificial Intelligence Lab mencoba memasukkan kemampuan manusia dalam berbagai aspek pada mesin, sehingga mampu membuat keputusan yang relevan selayaknya manusia.