Kemajuan teknologi menghadirkan berbagai sistem cerdas, adapun sistem cerdas tersebut dapat Anda terapkan pada berbagai bidang. Salah satu teknologi artificial intelligence di bidang militer dapat bidang pertahanan terapkan.
Penerapan teknologi artificial intelligence di bidang pertahanan dapat dilakukan hampir di semua area. Pertahanan Negara di dunia harus terus meningkatkan pertahanan terhadap ancaman yang mampu menghancurkan sesuai zamannya.
Dengan seiring perkembangan zaman, pertahanan dari Negara-negara sudah mulai memperhatikan teknologi serta ilmu pengetahuan.
Mengapa Artificial Intelligence Penting ?
Sebelum membahas lebih jauh tentang artificial intelligence di bidang militer ataupun artificial intelligence lab, maka ketahui terlebih dahulu makna dari artificial intelligence. Mengingat, Artificial intelligence biasanya juga orang sebut dengan kecerdasan buatan.
Artificial intelligence (Al) merupakan simulasi kecerdasan yang manusia miliki. Kemudian, manusia kemas serta modelkan dalam sebuah bentuk mesin dan program.
Sampai saat ini, kecerdasan buatan ini masih terus orang kembangkan guna mencapai kecerdasan layaknya manusia atau bahkan melebihi manusia.
Kecerdasan buatan sendiri memerlukan data yang kemudian menjadi pengetahuan layaknya manusia. Lantaran, Al juga perlu pengalaman serta banyak data agar mendukung kecerdasan yang lebih baik.
Kecerdasan buatan ini menganalisis lebih banyak serta secara lebih dalam melalui jaringan neural yang terdiri dari banyak lapisan tersembunyi. Dapat membangun deteksi sistem penipuan yang hampir tidak mungkin.
Artificial intelligence (Al) dengan otomatis mampu melakukan tugas-tugas yang bervolume tinggi, sistem komputerisasi andal tanpa adanya kelelahan.
Dengan begitu Al adalah sistem komputer yang mampu melakukan pekerjaan yang pada umumnya memakai tenaga atau kecerdasan manusia dalam menyelesaikannya.
Adapun contoh dari hasil teknologi Artificial intelligence (Al) berupa : Robotic Process Automation (RPA), Machine Vision, Machine Learning, Natural Language Processing (NLP), Robotics.
Penggunaan Artificial Intelligence di Bidang Militer Pertahanan
Menurut Straits Research, dalam sektor pertahanan penggunaan artificial intelligence menjadi yang terbesar dalam dua dekade terakhir.
Artificial intelligence di bidang militer dapat berupa operasi informasi, command & control, operasi siber, dan pengembangan kendaraan semi autonomous maupun kendaraan autonomous. Berikut contoh penerapan artificial intelligence di bidang militer sistem pertahanan :
1. Latihan Tempur
Dengan adanya artificial intelligence (AI) pasukan dapat berlatih bagaimana menghadapi situasi perang tanpa harus adanya medan perang yang sesungguhnya. Mengapa demikian? Karena Al mampu menciptakan berbagai model simulasi pelatihan untuk pasukan gunakan dalam berbagai sistem pertempuran.
Demi menunjang kegiatan ini, membutuhkan kombinasi antara Artificial intelligence (AI) dengan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Tujuannya agar mampu menghadirkan lingkungan ataupun kondisi secara virtual yang menyerupai asli (3-D).
2. Keamanan Siber
Dalam sektor pertahanan, pastinya memiliki banyak informasi yang sifatnya rahasia. Oleh karenanya sektor pertahanan merupakan sasaran atau target utama terhadap serangan siber.
Walaupun berbagai teknik keamanan dalam melindungi informasi rahasia telah orang lakukan. Tetap saja butuh juga Artificial intelligence, karena penting sebagai tambahan lapisan keamanan untuk mencegah hal-hal di luar izin.
3. Logistik
Sama halnya dengan sektor lain, logistik pada operasi militer merupakan komponen penting. pelayanan logistik pada sektor ini tentu berbeda dari umumnya.
Kebutuhan akan Machine Learning serta analisis geospasial yang terintegrasi ke dalam logistik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu, upaya dan kesalahan.
Apalagi, peran artificial intelligence pun sangat penting, supaya mampu memastikan adanya keselamatan, keamanan dan efisiensi sistem logistik.
4. Menjinakkan Bahan Peledak
Kecerdasan buatan atau Al akan bekerja sama agar menjadi penjinak andal untuk bahan peledak. Karena perangkat bisa beroperasi dari jarak jauh, tentunya memberikan keamanan bagi manusia dan terhindar dari luka.
5. Threat Monitoring
Aktivitas untuk melakukan monitoring terhadap jaringan. Dilakukan dengan cara menganalisis, mengevaluasi, memantau dan mengevaluasi jaringan organisasi.
Kegiatan ini mampu mencegah masuknya ransomware, intrusi, malware ke dalam jaringan pertahanan. Sebelum semua ancaman itu masuk ke dalam sistem, Algoritma machine learning dapat dilatih untuk mendeteksi.
Peran penting artificial intelligence di bidang militer memonitoring melalui drone sebagai pendeteksi ancaman terutama pada daerah terpencil.
6. Sistem Pendukung Keputusan
Adapun machine learning bentuk dari artificial intelligence di bidang militer yang digunakan dalam mendukung sistem pertahanan. Misalnya drone cerdas dan senjata otomatis.
Machine learning suatu sistem yang dalam pengambilan keputusan sesuai dengan objek yang dicurigai. Cara yang digunakan dalam membuat keputusan yaitu menganalisis data serta akan memberikan saran terbaik.
7. Perlindungan Perbatasan
Perlindungan perbatasan yang pasukan lakukan dengan cara berpatroli di wilayah perbatasan Negara yang memiliki potensi serangan. Oleh karena itu, pasukan militer bertugas dan terlibat untuk menjaga wilayah perbatasan tersebut.
Namun, saat ini telah hadir berbagai mesin cerdas seperti drone untuk membantu sistem keamanan perbatasan. Drone akan menginformasikan segala aktivitas mencurigakan dan mengirimkan informasi ke pusat data.
Dengan adanya teknologi artificial intelligence di bidang militer, manusia tidak perlu terus berada secara fisik di perbatasan. Sehingga keamanan nyawa lebih terjaga.
Penggunaan Artificial Intelligence di Bidang Militer Dalam Perang
Pertahanan setiap negara di dunia akan memiliki prioritas untuk meningkatkan keamanan sesuai dengan ancaman yang negara hadapi. Dalam peperangan penggunaan artificial intelligence berguna untuk menyerang sistem pertahanan nasional negara yang menjadi lawan.
Penggunaan artificial intelligence juga berguna untuk mengacaukan strategi musuh dalam sekejap. Namun tidak hanya itu, Al juga memiliki metode dalam menghancurkan musuh dengan jarak sangat jauh.
Adapun metode dalam menghancurkan dengan jarak jauh, contohnya drone, pesawat tanpa awak, sistem pelacak melalui satelit dan banyak lagi.
Dengan berbasis teknologi artificial intelligence tentunya memberikan keuntungan bagi pihak yang menggunakannya. Teknologi ini mampu menyerang fisik seperti contoh pesawat tanpa awak dan drone.
Penggunaan pesawat tanpa awak (UAV) sangat mengancam bagi pasokan senjata, alat pengintai, makanan dan lainnya. Sedangkan drone biasa berguna pada proses pengintaian, penelitian serta pengembangan strategi.
Dalam peperangan, penggunaan dari UAV, drone serta aplikasi peretas hanya boleh untuk menyerang yang menjadi objek dan pertempuran militer.
Dengan kata lain, penggunaan artificial intelligence ini memakai metode dengan cara mengacaukan strategi serta meretas informasi lawan sesuai dengan yang terprogram oleh pengguna.
Dalam hal penggunaan artificial intelligence untuk peperangan belum ada aturan khusus penggunaannya saat ini. Namun, bisa tetap berguna dengan melihat prinsip-prinsip humaniter berikut.
- Prinsip Pembatasan, terbatas untuk pihak yang berperang berupa sarana serta metode yang dapat orang Penggunaan artificial intelligence hanya boleh bagi kepentingan militer saja dan tidak boleh apabila menyangkut penduduk sipil.
- Prinsip Proporsionalitas, mengatur dampak yang terjadi akibat penggunaan artificial intelligence secara fisik ataupun data yang bocor agar tidak berlebihan.
Negara-Negara yang Menerapkan Artificial Intelligence di Bidang Militer Dalam Alutsista
Beberapa negara terus mengembangkan sistem pertahanannya melalui Al atau cara kerja artificial intelligence pada sistem pertahanan. hal ini dikarenakan sistem pertahanan melambangkan kekuatan sebuah negara.
Terdapat beberapa negara terkuat, dalam pengembangan dan penggunaan artificial intelligence, yaitu :
- Amerika Serikat
- China
- Rusia
- Israel
- India
- Jepang
- Korea Selatan
- Prancis
- Inggris
- Brazil
- Pakistan
Secara keseluruhan yang telah Article Void rangkum, sebuah kecerdasan buatan atau yang orang kenal artificial intelligence mampu melakukan salah satu dari beberapa factor di bawah.
- Acting humanly, dapat bertindak layaknya manusia.
- Thinking humanly, bisa berpikir seperti halnya manusia.
- Think rationally, mampu berpikir secara rasional.
- Act rationally, mampu bertindak secara rasional.
Sektor pertahanan harus tetap terus mengembangkan keamanan melalui sistem artificial intelligence di bidang militer guna melindungi fisik pasukan tempur yang ditugaskan menjaga pertahanan negara.